Wednesday, 17 September 2014

SILSILAH USAHA DAKWAH DAN TABLIGH (SHAHIH, ADA SANAD DARI MAULANA ILYAS SAMPAI RASULULLAH SAW)

Usaha dakwah dan tabligh ialah satu usaha yang sangat mulia. Ia bukanlah satu gerakan, persatuan maupun jamaah tabligh` kerana usaha ini telah dibuat oleh para anbiyaa`(Nabi) alaihish shollatu wassalam yang telah dihantar oleh Allah subhanahu wata’ala sebanyak 124.000 yaitu mengajak manusia supaya kenal Allah, beriman dengan Allah, yakin dengan kudrat Allah, yakin penyelesaian masalah ada di dalam amal agama bukan di dalam `maal` (kebendaan). Ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam telah diberi peluang untuk buat usaha yang sangat mulia ini kerana sebelum kita diwujudkan (dilahirkan dimuka bumi), usaha ini hanya ditugaskan oleh Allah untuk para Anbiya alaihish shollatu wassalam, yang mana mereka termasuk orang yang maksum dan suci.

Selama ini banyak keraguan banyak orang mengenai silsilah kerja Nabi ini. Banyak yang mencemooh orang yang melakukan kerja dakwah yang mulia ini. Sesungguhnya usaha ini adalah usaha yang haq (benar) dan merupakan hadiah terbesar untuk Ummat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Usaha ini mempunyai silsilah bersambung sampai kepada Baginda shallallahu ‘alaihi wasallam. Maulana Ilyas rahmatullah ‘alaih berkata bahwa “Usaha yang aku buat ini bukan usaha yang dibuat sekarang. Andai aku lakukan usaha yang ada sekarang maka aku bukan kedepan, malah aku ketinggalan sejauh 1400 tahun. Inilah ketinggian fikir seorang penyambung usaha yang mulia.” Perlu kita ketahui juga bahwa ada beberapa amalan tariqat yang juga mempunyai silsilah sampai kepada Rasulullah. Tapi itu bukan maksud utama untuk ummat ini diutus, sehingga Allah letakkan ummat ini pada satu kedudukan yang tertinggi dibanding ummat terdahulu.

Telah diturunkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in dan terus pada para Ulama’ hingga saat ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada hari perhimpunan Haji Wada’, 9 Dzulhijjah tahun 9 Hijrah, hari jum’at, selepas shalat ashar “Sampaikan dari ku walaupun satu ayat..”

1) Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam

2) Abdullah bin ‘Umar bin al-Ash radhiyallahu ‘anhu

3) Abu Qasiyyah rahmatullah ‘alaih

4) Hassan bin Autiyyah rahmatullah ‘alaih

5) Auza’i rahmatullah ‘alaih

6) Dahhak bin Makhlash rahmatullah ‘alaih

7) Amirul Mukminin Fi Hadits wa Imamul Muhaditsin, Muhammad bin Isamail bin Al-Barzabah Al-Bukhari rahmatullah ‘alaih

8) Muhammad bin Yusuf Al-Qarbawi rahmatullah ‘alaih

9) Muhammad bin Ahmad At-Tarukhi rahmatullah ‘alaih

10) Muhammad Abdullah Muhammad bin Muzaffar Al-Ra’udi rahmatullah ‘alaih

11) Abdul Awwal Abdul Rahman bin Isa al-Harawi rahmatullah ‘alaih

12) Abu Hussain bin Mubarak Al-jabiili rahmatullah ‘alaih

13) Muhammad bin Ibrahim At-Tanukhi rahmatullah ‘alaih

14) Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Hajar Al-Ashqolani Al-Khinani rahmatullah ‘alaih

15) Zainul Abidin Muhammad bin Zakariyya Al-Ansari rahmatullah ‘alaih

16) Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Ar-Romawi rahmatullah ‘alaih

17) Muhammad bin Ahmad bin Quddus rahmatullah ‘alaih

18) Ahmad Al-Qusyayi rahmatullah ‘alaih

19) Ibrahim Al-Qurdi rahmatullah ‘alaih

20) Abu Tahir bin Ibrahim Al-Qurdi rahmatullah ‘alaih

21) Maulana Muhammad bin Abdul Rahim rahmatullah ‘alaih

22) Syah Waliyullah Muhaditsin Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih

23) Maulana Abdul Aziz Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih

24) Maulana Muhammad Bin Ishaq Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih

25) Maulana Muhammad bin Ali Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih

26) Maulana Abdul Ghani Al-Dehlawi rahmatullah ‘alaih

27) Maulana Rasyid Ahmad Gangohi rahmatullah ‘alaih

28) Maulana Muhammad Ilyas bin Ismail Al-Kandahlawi rahmatullah ‘alaih

29) Maulana Muhammad Yusuf bin Ilyas Al-Kandahlawi rahmatullah ‘alaih

30) Maulana ‘Inamul Hassan Al-Kandahlawi rahmatullah ‘alaih

31) Maulana Muhammad Saad Al-Kandahlawi dan Maulana Zubairul Hassan Al-Kandahlawi (ulama yang menjadi syura usaha dakwah dan tabligh sekarang)

Seorang islam yang sebenarnya tidak sepatutnya menunggu banyak bukti untuk beriman dan beramal. Apa yang dibawa oleh Rasulullah sepatutnya diikuti tanpa adanya bukti-bukti yang lain.

Wallahu’alam….

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...